CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

hrp tembus rekor

Tembus Rekor Tercepat!

1603sport-sentul-boyo1.jpgHonda CBR600 semplakan baru Hendriansyah di ajang kejurnas supersport 2009 menuai prestasi. Sedikit ubahan dilakukan sesuai regulasi yang berlaku, membawa Hendri mampu mencatat waktu terbaik nasional di Sentul, yaitu 1:33,7 menit.

Inti ubahan seting tertumpu pada beberapa hal. Pertama, kemampuan dewa road race from Jogja ini dalam seting sok. “Sejak latihan 2 minggu lalu, saya coba cari seting sok yang paling enak. Motor dibuat anteng saat dibuka gas meski posisi rebah. Juga tidak ngebuang saat brake ataupun manuver,” terang bos HRP yang punya produk knalpot handal ini.

Andalan U Mild AHS Motorsport ini mematok rebound sok belakang lebih lembut. “Setelah dicoba beberapa kali, rebound paling pas di 8 klik. Sedang kompresi 12 klik dari hard,” terang Edi Saputra, manager U Mild ASH Motosport.1604sport-sentul-boyo2.jpg

Sementara untuk sok depan, kompresi dipasang 3 klik dari hard dan rebound 2 klik. “Sejak ubahan itu, motor cukup anteng dan nggak mental. Bekal itu cukup membantu percaya diri saat buka gas,” tambah adik kandung Irwan ’Dian’ Ardiansyah ini.

Kuncian sukses kedua adalah maping pengapian. Edi Saputra mengubah grafik minus 3 dari standar. “Sasaran perubahan timing pengapian adalah bagian dari implikasi cari seting gas bakar yang lebih kaya udara,” terang Edi yang urus sendiri soal ubahan maping.

Pemilihan knalpot HRC juga cukup mendukung. “Terompet gas buang itu juga terbukti menyumbang tenaga motor lebih bengis di semua putaran,” terang Hendri yang tahun ini gak geber bebek lagi.

1605sport-sentul-boyo3.jpgKombinasi seting knalpot, pengapian dan suspensi yang optimal jelas terlihat saat Hendri balap. Lepas dari tikungan, Hendri cepat melesat. Begitu juga di trek lurus saat keluar dari R terakhir menuju R-1, Hendri bisa cepat lepas.

Meski setingan sama, tapi best lap di QTT tak bisa diraih. Faktor ban jadi pengganggu. “Saya memang nggak mau ganti ban saat QTT. Karena hitungan saya, kalau masih di kisaran 1:35 menit. Maka ganti ban baru saat balap, saya akan bisa lebih cepat. Dan itu terbukti,” kiat suami Renny Puspita ini.

SASIS LEBIH ENAK

Desan sasis CBR terbaru memang cukup menguntungan Hendri. “Karena lebih lentur buat diajak manuver. Beberapa tahun lalu saya pernah naik CBR. Tapi sekarang jauh lebih enak,” terang cah Jogja ini.

Hendri membuktikannya saat melahap R-5 dengan mudah. Beberapa kali Hendri peragakan late-braking dan sukses. “Kalau sasisnya nggak enak, mungkin agak susah saat mau koreksi arah. Bisa out,” papar ayah dua putri ini.

TARGET BERIKUT

Seting baru terus dilakukan. “Kita terus berbenah. Kalau bisa malah tembus 1:32 menit. Agar kompetitif di kejuaraan Asia,” papar Edi Saputra.

Kalau melihat catatan waktu Asian GP, patokan 1:32 menit memang bisa jadi ukuran. Kalau Hendri mampu raih waktu segitu dan bisa konsisten di semua sirkuit yang dipakai Asian GP, Hendri akan jadi ancaman besar di kelas Asia.

DATA MODIFIKASI

Sok depan : Traxion Dynamic
Sok belakang : Showa
Knalpot : HRC
Wiring harnes : HRC
Final-gear : 16/43




0 komentar:

Posting Komentar