CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

GP Mono


Helmy Bikin Tim, Promotor Gandeng PR

OTOMOTIFNET - Helmy Sungkar yang selama ini aktif sebagai promotor di bawah bendera Trendypromo Mandira siap membentuk tim baru di GP Mono. Di sisi lain, pihak penyelenggara menggandeng perusahaan public relation (PR) untuk mengatrol citra GP Mono.

Hitung Poin
Helmy menyatakan bahwa ada seorang pengusaha kenalannya ingin membuat tim. “Lalu, saya sarankan untuk turun di GP Mono saja. Sejauh ini kami masih dalam tahap berkomunikasi. Kalau semua sudah beres, langsung akan kami launching ke publik,” ujar Helmy yang eventnya lagi seret karena menunggu sponsor.


Helmy Sungkar. Sudah siapkan pembalap
Meski belum ada perkembangan yang signifikan, Helmy telah menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk pembalap yang akan direkrutnya. Salah satunya, M. Nurgianto yang selama ini memperkuat tim Pertamina Denso Junior. “Idealnya memang dua pembalap. Saya kira, langkah tepat jika ingin membawa pembalap ke jenjang lebih tinggi dengan turun di GP Mono,” lanjut Helmy.

Palma Punta, direktur PT Wahana Inti Otomotif (WIO) selaku induk penyelenggara GP Mono menyambut baik. “Langkah yang diambil Pak Helmy itu pasti dalam kerangka memajukan balap di tanah air. Dan saya yakin, akan ada pengusaha dan pihak lain yang mengikuti jejaknya,” ungkap Palma.

Disebutkan Palma yang juga ketua harian pengprov IMI DKI Jakarta, seri 2 GP Mono di Sentul nanti akan diikuti pembalap dan tim baru. Yang telah menyatakan ikutan tim dari Kalimantan Barat dan Maluku, masing-masing dengan 2 pembalap. Satu tim lagi dari IMI Sumatera Utara. Menariknya, mereka akan membawa pembalap asal daerah masing-masing.

Sosialisasi terus dilakukan, termasuk memberi kesempatan kepada para pembalap untuk menjajal motor, seperti yang dilakukan usai gelaran seri pertama Indoprix di Sentul lalu. Pihaknya juga tengah mengatur regulasi, agar pembalap yang mulai dari seri kedua tidak dirugikan. “Misalnya, penghitungan poin kejuaraan umum, yang terbaik 4 dari total 5 seri,” lanjut Palma.

Manyadari minimnya sosialisasi dan publikasi, penyelenggara menggandeng MarcomX sebagai public relation. Menurut Ginung Pratidina, bos MarcomX, pihaknya dikontrak tidak hanya untuk public relation, melainkan membantu di organizer juga. “Perlu sosialisasi regulasi, koordinasi serta konsep komunikasi. GP Mono ini kan jenjang yang tepat ke MotoGP, apalagi yang ditunggu?” kata Ginung.

Ginung yang bersama MarcomX selama ini dikenal sebagai public relation menangani event balap, terakhir dikontrak U-Mild, melihat bahwa apa yang dilakukan WIO merupakan action dan kongkret. “Selama ini banyak orang yang hanya berwacana. Tapi, yang ini, langsung action dan di zaman krisis pula,” lanjutnya.

Pengorbanan yang besar untuk memajukan motorsport di tanah air ini yang layak didukung. Apalagi dari sisi motor dan event sudah disiapkan. “Feedbacknya jika event ini diminati dan melahirkan pembalap MotoGP dari Indonesia kelak. Saya berharap pada seri dua nanti pesertanya bisa 20-24,” pungkas Ginung lagi.

Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk meyakinkan ATPM. Bahwa sebenarnya rumah modifikasi Moriwaki yang membangun 30 motor yang siap dipakai ajang GP Mono bisa membuat pesanan semua merek. Tidak hanya Honda seperti basic yang dibawa ke Indonesia kali ini.

“Kami pun menawarkan fairing bisa dibranding merek ATPM dari pembalap misalnya Yamaha, Suzuki atau Kawasaki. Hal itu terus kami sosialisasikan, termasuk meyakinkan bahwa besutan Moriwaki ini bukan Honda,” ungkap Palma lagi.

Namun sampai sekarang belum membuahkan hasil. Ari Wibisono, manajer balap PT Yamaha Motor Kencana Indonesia belum mendapat lampu hijau dari manajemen. “Ini kan persoalan prinsip. Solusi sederhana, penyelenggara mendatangkan motor tambahan dengan basic Yamaha dari Moriwaki,” sebut Ari.
Helmy Bikin Tim, Promotor Gandeng PR

OTOMOTIFNET - Helmy Sungkar yang selama ini aktif sebagai promotor di bawah bendera Trendypromo Mandira siap membentuk tim baru di GP Mono. Di sisi lain, pihak penyelenggara menggandeng perusahaan public relation (PR) untuk mengatrol citra GP Mono.

Hitung Poin
Helmy menyatakan bahwa ada seorang pengusaha kenalannya ingin membuat tim. “Lalu, saya sarankan untuk turun di GP Mono saja. Sejauh ini kami masih dalam tahap berkomunikasi. Kalau semua sudah beres, langsung akan kami launching ke publik,” ujar Helmy yang eventnya lagi seret karena menunggu sponsor.


Helmy Sungkar. Sudah siapkan pembalap
Meski belum ada perkembangan yang signifikan, Helmy telah menyiapkan segala sesuatunya. Termasuk pembalap yang akan direkrutnya. Salah satunya, M. Nurgianto yang selama ini memperkuat tim Pertamina Denso Junior. “Idealnya memang dua pembalap. Saya kira, langkah tepat jika ingin membawa pembalap ke jenjang lebih tinggi dengan turun di GP Mono,” lanjut Helmy.

Palma Punta, direktur PT Wahana Inti Otomotif (WIO) selaku induk penyelenggara GP Mono menyambut baik. “Langkah yang diambil Pak Helmy itu pasti dalam kerangka memajukan balap di tanah air. Dan saya yakin, akan ada pengusaha dan pihak lain yang mengikuti jejaknya,” ungkap Palma.

Disebutkan Palma yang juga ketua harian pengprov IMI DKI Jakarta, seri 2 GP Mono di Sentul nanti akan diikuti pembalap dan tim baru. Yang telah menyatakan ikutan tim dari Kalimantan Barat dan Maluku, masing-masing dengan 2 pembalap. Satu tim lagi dari IMI Sumatera Utara. Menariknya, mereka akan membawa pembalap asal daerah masing-masing.

Sosialisasi terus dilakukan, termasuk memberi kesempatan kepada para pembalap untuk menjajal motor, seperti yang dilakukan usai gelaran seri pertama Indoprix di Sentul lalu. Pihaknya juga tengah mengatur regulasi, agar pembalap yang mulai dari seri kedua tidak dirugikan. “Misalnya, penghitungan poin kejuaraan umum, yang terbaik 4 dari total 5 seri,” lanjut Palma.

Manyadari minimnya sosialisasi dan publikasi, penyelenggara menggandeng MarcomX sebagai public relation. Menurut Ginung Pratidina, bos MarcomX, pihaknya dikontrak tidak hanya untuk public relation, melainkan membantu di organizer juga. “Perlu sosialisasi regulasi, koordinasi serta konsep komunikasi. GP Mono ini kan jenjang yang tepat ke MotoGP, apalagi yang ditunggu?” kata Ginung.

Ginung yang bersama MarcomX selama ini dikenal sebagai public relation menangani event balap, terakhir dikontrak U-Mild, melihat bahwa apa yang dilakukan WIO merupakan action dan kongkret. “Selama ini banyak orang yang hanya berwacana. Tapi, yang ini, langsung action dan di zaman krisis pula,” lanjutnya.

Pengorbanan yang besar untuk memajukan motorsport di tanah air ini yang layak didukung. Apalagi dari sisi motor dan event sudah disiapkan. “Feedbacknya jika event ini diminati dan melahirkan pembalap MotoGP dari Indonesia kelak. Saya berharap pada seri dua nanti pesertanya bisa 20-24,” pungkas Ginung lagi.

Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk meyakinkan ATPM. Bahwa sebenarnya rumah modifikasi Moriwaki yang membangun 30 motor yang siap dipakai ajang GP Mono bisa membuat pesanan semua merek. Tidak hanya Honda seperti basic yang dibawa ke Indonesia kali ini.

“Kami pun menawarkan fairing bisa dibranding merek ATPM dari pembalap misalnya Yamaha, Suzuki atau Kawasaki. Hal itu terus kami sosialisasikan, termasuk meyakinkan bahwa besutan Moriwaki ini bukan Honda,” ungkap Palma lagi.

Namun sampai sekarang belum membuahkan hasil. Ari Wibisono, manajer balap PT Yamaha Motor Kencana Indonesia belum mendapat lampu hijau dari manajemen. “Ini kan persoalan prinsip. Solusi sederhana, penyelenggara mendatangkan motor tambahan dengan basic Yamaha dari Moriwaki,” sebut Ari.


0 komentar:

Posting Komentar