CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

GP Mono Championship 2009, Sentul



Cerita Tanpa Pabrikan Motor

1583gp-mono-boyo01.jpgKejurnas GP Mono 2009 berhasil diselenggarakan, Ahad kemarin (1/3) di Sentul. Event ini satu kesatuan dengan Kejurnas Superbike dan Supersports. GP Mono digadang-gadang pendongkrak prestasi balap Indonesia. Murni memacu skill pembalap lewat postur motor yang lengkap.

Spesifikasi GP Mono meganut racing. Kreasi Moriwaki, Jepang ini, dirancang persis bagi semua pembalap. Cuma boleh seting sokbreker. “Balap ini sebenaranya tanpa embel-embel produk pabrikan tertentu. Mestinya semua produsen Indonesia berpartisispasi. Itu kalau mau memajukan balap motor Indonesia. GP Mono bagian dari IMI Racing Academy Indonesia (IRAI),” papar Arief Winoro, CEO IRAI sekaligus yang disebut punya rasa sosial di balap Indonesia. 1584gp-mono[arif-winarno]-boyo0.jpg

Magnet promosi sebenarnya tidak lagi tertumpu pada dagangan. Pabrikan tinggal meneruskan niat sosial. Kira-kira seperti bagi-bagi kue keuntungan yang diraup dari konsumen. Semua tahu, keuntungan satu motor bebek bisa 30-40 persen untuk pabrikan. Ya, sumbangkan sebagian. “Terus terang, Suzuki saat ini menunda semua jenis promosi. Termasuk balap,” alasan Tommy Ernawan, manager motorsport Suzuki.

1585gp-mono[satria]-boyo03.jpgBukan salahnya pabrikan. Sosialisasi yang dilakukan penyelenggara GP Mono termasuk minim. Mereka tanpa melalui survei ini dan itu, tiba-tiba unit-unit GP Mono didatangkan. Juga tanpa ba, bi, bu, ditawarkan pada produsen.

Eddy Saputra diserahi tugas mengatur GP Mono sekarang, lebih nrimo. Terima kekeliruan masa lalu. Baginya, yang lalu, silakan berlalu. Dia meminta menatap masa depan yang lebih baik. “Gak perlu berpikir ke belakang. Dulu terlalu banyak spekulasi,” jujur Eddy yang mengaku hanya melanjutkan proyek GP Mono.

Usul lebih bagus sih, menawarkan ulang pada produsen. Bahwa, mainan ini terbuka peluangnya untuk diberi mesin sesuai merek masing-masing. Basis mesin special engine (SE) 250 cc, toh sama saja. GP Mono Moriwaki ini, aslinya dihela SE 250 cc. “Dudukan mesin sampai konvigurasinya sama dengan SE yang lain. Bisa diatur pemasangannya,” jamin Ridwan alias Ambon yang sehari-harisnya sebagai chief mekanik IMI Motocross Academy. Di event kemarin, Ambon yang mengatur urusan mesin.

Semua bisa dibicarakan.

SUMBANGAN RAME-RAME

Seri pertama hanya kolega dekat PP IMI yang akhirnya ‘menyumbang’. Terutama teman yang doyan berpromo di tv. “Seperti luar negeri, makanan atau produk apa saja bisa ikut di balap. Ini kan siaran langsung. Balap punya pesona. Ini bagus dan makin ramai seri berikutnya,” kata Arief Winoro alias Wino yang juga Wakil Ketua Umum PP IMI itu.

Keyakinan Wino tampak pada seri pembuka. Ada 17 starter yang turun. Mereka bibit, termasuk andalan daerah yang dikirim Pengda IMI. Support juga datang dari berbagai produk. Ada ASH Motosport, U Mild, Speed Driver, ECR & NHK, Evalube, AHRS, IRC, IMI Sulsel, Kompo Motor, Gaz One Inti, bahkan KFC. “Berikutnya, sudah konfirm beberapa Pengda akan kirim pembalapnya. Cukup Rp 100 juta bisa ikut semua seri,” tambah Dyan Dilato dari Biro Olahraga Motor PP IMI.

Program GP Mono beralasan. Bodi diriset sebagai motor balap sesungguhnya. “Beda dengan bebek. GP Mono harus konstan dalam racing line,” ungkap Dwi Satria, juara GP Mono seri 1 kemarin.

Spek rata membuat balap enak dilihat. Satria, Oki Ristan dan Wawan Hermawan saling sodok. Fokus perhatian lebih tertuju pada serunya lomba. Dominasi balap juga diukur dari kemampuan skill pembalapnya. “Makanya, saya tertarik. Ramainya persaingan tidak ditentukan teknologi. Tapi, kemampuan pembalapnya,” jelas Antonius, boss Kompo Motor yang mendukung Deddy Permadi.

Jenjang juga diukur pasti. IMI berencana mengirim juara nasional GP Mono ke All Japan Championship 2010. Kalau di seri I bisa masuk 3 besar, akan dikirimkan ke seri berikutnya.

HASIL LOMBA

1. Dwi Satria (5) Jakarta U Mild ASH Motorsport
2. Wawan Hermawan (10) Jabar Speed Driver
3. Oki Ristan (9) Jabar KFC
4. Dwi Cahyono (7) Jatim ECR&NHK Evalube
5. Wahyu Widodo (3) Jabar Suzuki U Mild AHRS IRC
6. Bima Octavianus (1) Jateng ECR&NHK Evalube
7. Ahmad Marta (6) Jakarta KFC
8. Iswandi Muis (4) Sulsel IMI Sulsel
9. Petrus Tobun C.(8) Jakarta Speed Driver
10.Agus Bledug (23) Jateng ECR & NHK Evalube

0 komentar:

Posting Komentar